Senin, 30 Mei 2016

Definisi dari Ring

 RING, INTEGRAL DOMAIN, DAN FIELD  

 

A. DEFINISI RING


      Ring adalah suatu himpunan tak kosong yang mempunyai dua operasi biner, yaitu penjumlahan dan perkalian.

Definisi 1  Definisi Ring

      Misalkan R adalah himpunan tak kosong dengan operasi penjumlahan ( + ) dan perkalian ( ∙ ). Maka R adalah ring jika kondisi berikut terpenuhi :
  1. R tertutup dibawah penjumlahan. Artinya, ada x R dan y R sehingga x + y R.
  2. Penjumlahan pada R adalah asosiatif, yaitu x + ( y + z ) = ( x + y ) + z untuk semua x, y, z di R .
  3. R berisi identitas penjumlahan 0. Artinya, x + 0 = 0 + x = x , dengan x R .
  4. R berisi invers penjumlahan. Artinya, untuk x R , ada - x R sehingga x + ( - x ) = ( - x ) + x = 0.
  5. Penjumlahan pada R adalah komutatif , yaitu x + y = y + x untuk semua x, y di R .
  6. R tertutup dibawah perkalian. Artinya, ada x R dan y R sehingga xy R .
  7. Perkalian pada R adalah asosiatif. Artinya, x ∙ ( yz ) = ( xy ) ∙ z untuk semua x, y, z di R .
  8. Dua hukum distributif berlaku pada R, yaitu :
    • x ∙ ( y + z ) = xy + xz dan
    • ( x + y ) ∙ z = xz + yz
    untuk semua x, y, z di R .
Note : Bedakan R ( bilangan real ) dengan R ( ring ).


      Identitas penjumlahan pada ring adalah 0, seperti yang sudah dijelaskan pada kondisi 3 Definisi 1. Invers penjumlahan ( - a ) disebut negatif dari a atau lawan dari a. Note : Bedakan IDENTITAS PENJUMLAHAN dengan INVERS PENJUMLAHAN. Pengurangan pada ring didefinisikan oleh

x - y = x + ( - y )


      Definisi 1 dapat disingkat kedalam bentuk yang lebih mudah diingat yaitu sebagai berikut.

Definisi 2  Definisi Alternatif dari Ring


      Misalkan R adalah himpunan tak kosong dengan operasi penjumlahan ( + ) dan perkalian ( ∙ ). Maka R adalah ring jika kondisi berikut terpenuhi :
  1. R membentuk grup abelian ( grup komutatif ) terhadap penjumlahan.
  2. R tertutup tehadap perkalian asosiatif.
  3. Dua hukum distributif berlaku pada R , yaitu :
    • x ∙ ( y + z ) = xy + xz dan
    • ( x + y ) ∙ z = xz + yz
    untuk semua x, y, z di R .

Contoh 1

Berikut adalah beberapa contoh ring :
  1. Himpunan Z ( himpunan semua bilangan bulat ).
  2. Himpunan Q ( himpunan semua bilangan rasional ).
  3. Himpunan R ( himpunan semua bilangan real ).
  4. Himpunan C ( himpunan semua bilangan kompleks ).

Contoh 2

Periksalah apakah himpunan E (himpunan semua bilangan bulat genap) adalah ring terhadap penjumlahan dan perkalian pada Z .

Solusi :

Kita lihat apakah E memenuhi semua kondisi pada Definisi 1. Perhatikan bahwa bentuk dari bilangan genap adalah 2k. Kondisi 2, 5, 7 dan 8 dari Definisi 1 secara otomatis terpenuhi karena mereka berlaku pada ring Z, yang berisi ring E
  1. Misalkan x E dan y E dengan x = 2m dan y = 2n dimana m dan n pada Z . Selanjutnya perhatikan bahwa
    x + y = 2m + 2n
    1x + y   = 2 ( m + n )
    1234567890x + y = 2k, dengan k = m + n

    Jadi, x + y E . Sehingga terbukti bahwa E tertutup dibawah penjumlahan.

  2. Penjumlahan pada E adalah asosiatif.

    Kondisi ini secara otomatis terpenuhi karena kondisi ini berlaku pada ring Z, dimana ring Z berisi ring E.

  3. E berisi identitas penjumlahan. Karena 2k + 0 = 0 + 2k = 2k.

  4. Untuk sebarang x = 2k pada E, invers penjumlahan pada x ada di E, karena

    - x = 2 ( - k )

  5. Penjumlahan pada E adalah komutatif.

    Kondisi ini secara otomatis terpenuhi karena kondisi ini berlaku pada ring Z, dimana ring Z berisi ring E.

  6. Misalkan x E dan y E dengan x = 2m dan y = 2n dimana m dan n pada Z . Selanjutnya perhatikan bahwa
    xy = 2m ∙ 2n
    ∙ y = 4 m n
    1 2x ∙ y = 2 ( 2 m n )
    12345678901x ∙ y = 2k, dengan k = 2 m n

    Jadi, xy E . Sehingga terbukti bahwa E tertutup dibawah perkalian.

  7. Perkalian pada E adalah asosiatif.

    Kondisi ini secara otomatis terpenuhi karena kondisi ini berlaku pada ring Z, dimana ring Z berisi ring E.

  8. Dua hukum distributif pada Definisi 1 berlaku di E.

    Kondisi ini secara otomatis terpenuhi karena kondisi ini berlaku pada ring Z, dimana ring Z berisi ring E.

Definisi 3  Subring

   Kapanpun ring R1 adalah sub-himpunan dari ring R2 dan mempunyai penjumlahan dan perkalian seperti yang didefinisikan pada R2, kita katakan bahwa R1 adalah subring dari R2.


    Ring Z adalah subring dari bilangan rasional ( Q ), bilangan rasional ( Q ) membentuk subring dari bilangan real ( R ), dan bilangan real ( R ) membentuk subring dari bilangan kompleks ( C ).

    Kondisi yang harus diverifikasi pada Definisi 1 adalah kondisi 1, 3, 4, dan 6.

    Sifat - sifat dari subring adalah sebagai berikut.

Teorema 1 

    Sebuah sub-himpunan S dari ring R adalah subring jika dan hanya jika kondisi berikut terpenuhi :
  1. S adalah himpunan tak kosong.
  2. x S dan y S sehingga x + y dan xy ada di S .
  3. x S sehingga - x S .


    Sifat-sifat dari subring yang lebih sederhana dijelaskan pada teorema berikut.

Teorema 2 

    Sub-himpunan S dari ring R adalah subring dari R jika dan hanya jika kondisi berikut terpenuhi :
  1. S adalah himpunan tak kosong.
  2. x S dan y S sehingga x - y dan xy ada di S .


Contoh 3

Contoh subring berikut diverifikasi berdasarkan Teorema 1 dan Teorema 2.
  1. Himpunan semua bilangan real dari bentuk m + n √2 dengan m Z dan n Z , adalah subring dari ring semua bilangan real.
  2. Himpunan semua bilangan real dari bentuk a + b √2 dengan a dan b adalah bilangan rasional, adalah subring dari bilangan real.
  3. Himpunan semua bilangan real dari bentuk a + b ∛2 + c ∛4 dengan a, b, dan c adalah bilangan rasional, adalah subring dari bilangan real.

    Ring finite (berhingga) adalah ring dengan banyak elemennya berhingga.

Contoh 4

    Untuk n > 1, Zn menyatakan bilangan bulat modulo n.

Zn = { [ 0 ], [ 1 ], [ 2 ], ... , [ n - 1 ] } 
Kita telah mengetahui bahwa

[ a ] + [ b ] = [ a + b ] dan [ a ] ∙ [ b ] = [ ab ]

mendefinisikan penjumlahan dan perkalian pada Zn. Zn membentuk grup abelian dibawah penjumlahan, dengan [ 0 ] sebagai identitas penjumlahan dan [ - a ] sebagai invers penjumlahan dari [ a ]. Zn tertutup terhadap perkalian, dimana perkalian tersebut asosiatif. Untuk sebarang [ a ], [ b ], dan [ c ] di Zn :

[ a ] ∙ ( [ b ] + [ c ] ) = [ a ] ∙ [ b + c ]
                              = [ a ( b + c ) ]
                           = [ ab + ac ]
                                = [ ab ] + [ ac ]
                                               = [ a ] ∙ [ b ] + [ a ] ∙ [ c ]

    Jadi, hukum distributif kiri berlaku di Zn. Sedangkan hukum distributif kanan dapat diverifikasi dengan cara yang sama, dan Zn adalah ring terhadap operasi ini.

Contoh 5

    Misalkan U adalah himpunan tak kosong, dan misalkan P ( U ) menyatakan koleksi dari semua sub-himpunan dari U.
    Untuk sebarang A dan B dari U A + B didefinisikan sebagai berikut

A + B = ( A B ) - ( A B )

    P ( U ) tertutup terhadap penjumlahan, dan operasi ini adalah asosiatif. Penjumlahan ini komutatif, karena A B = B A dan A B = B A . Himpunan kosong ∅ adalah identitas penjumlahan karena

∅ + A = A + ∅
                                   = ( A ∪ ∅ ) - ( A ∩ ∅ )
          = A - ∅
   = A

    Setiap sub-himpunan A dari U adalah invers penjumlahannya sendiri

                  A + A = ( A A ) - ( A A )
     = A - A
= ∅

Kita mendefinisikan perkalian pada P ( U ) oleh :

A B =  A

dan  P ( U ) tertutup terhadap perkalian ini. Juga, perkalian ini adalah asosiatif karena

A ∙ ( B C ) = ∩ ( B C )
                      = (  ∩  B ) C 
                = ( A B ) ∙ C 

Hukum distribusi kiri adalah

 ∩ ( B + C ) = (  ∩  B ) + (  ∩  C )

Jadi,  P ( U ) adalah ring terhadap operasi + dan ∙

Definisi 4  Ring dengan Unitas, Ring Komutatif


    Misalkan R adalah ring. Jika ada sebuah elemen e pada R sehingga x e = e x = x untuk semua x di R , maka e disebut unitas. Jika perkalian pada R komutatif, maka R disebut ring komutatif.

    Sebuah ring dapat mempunyai salah satu dari sifat pada Definisi 4 tanpa sifat yang lain, atau tidak mempunyai semua sifat pada Definisi 4, atau mempunyai kedua sifat tersebut. Kemungkinan - kemungkinan tersebut diilustrasikan pada contoh - contoh berikut.


Contoh 6

    Ring Z dari semua bilangan bulat mempunyai kedua sifat pada Definisi 4. Jadi Z adalah ring komutatif dengan sebuah unitas. Sebagai contoh lainnya dari tipe ini ( mempunyai kedua sifat pada Definisi 4 ) adalah Zn dan P ( U ). Zn adalah ring komutatif dengan unitas [ 1 ], dan P ( U ) adalah ring komutatif dengan subset U sebagai unitas.

Contoh 7

    Ring E dari semua bilangan bulat genap adalah ring komutatif, tetapi E tidak mempunyai unitas.

Contoh 8

    Jika n ≥ 2, maka setiap himpunan pada daftar berikut

Mn ( Z ) ⊆ Mn ( Q ) ⊆ Mn ( R ) ⊆ Mn ( C )

adalah ring non komutatif dengan unitas In


Contoh 9

Himpunan 

 

dari semua matriks E ( bilangan bulat genap ) 2 x 2 adalah ring non - komutatif yang tidak mempunyai unitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar